5.03.2009

pendidikan dan perkembangan anak

Membicarakan tentang perkembangan anak, para pakar berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa anak dalam perkembangannya itu dipengaruhi oleh factor dari dalam, yaitu factor yang telah di bawah sejak lahir (Schopen Houwer dan Jean Jaques Rousseau). Tetapi para pakar yang lain, mengatakan bahwa perekembangan itu dipengaruhi oleh factor luar (John Locke). Beliau mengatakan bahwa anak yang baru lahir bagaikan kertas putih yang kosong yang terkenal dengan tabularasa. Hal senada juga terungkap dalam hadits yang artinya “setiap manusi itu dilahirkan dengan fitrah (suci), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya majusi dan nasrani ”.
Dari kedua pendapat itu, saya kira, sama-sama menentukan dalam perkembangan anak. Tetapi walaupun demikian masih kita temui banyak anak yang cenderung tumbuh dengan dominasi factor dalam saja atau sebaliknya. Hal itu terjadi karena proses didikannya kurang tepat. Sehingga ada ahli yang mengatakan “you can take boy out off the country, but you can’t take country out off the boy”. Tetapi dalam tulisan ini saya akan membahas tentang beberapa factor luar saja.
faktor luar adalah segala sesuatu yang berada di luar anak itu sendiri yaitu lingkungannya atau milieu. Sejak baru dilahirkan, seorang anak berkontak langsung dengan lingkungan. seperti ibunya, masyarakat dan lama kelamaan ia akan berbaur dengan dunia yang lebih luas. Seorang anak mulai bisa menyerap apa-apa yang sedang terjadi dilingkungannya. Secara tidak terasa, Lingkungan akan memberikan pendidikan yang banyak pada anak, hanya saja kita tidak menyadari tentang hal itu. Sering kita dengar, bahwa ada orang Madura misalnya, ketika ia hidup diluar daerah Madura, maka ia sesekali akan menampakkan prilaku yang pernah ia serap dilingkungan asalnya. Karena ia sudah di didik oleh lingkungan Madura. Itulah pengaruh pendidikan yang sangat urgen bagi perkembangan anak.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usaha sadar dari orang dewasa normatif yang disebut pendidikan, sedang yang lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada 3, yaitu : Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan. Tiga lingkungan inilah yang akan dibahas dalam tulisan ini.
A. Pendidikan Keluarga
Sebenarnya, anak ketika masih berada dalam kandungan, ia sudah dapat merasakan apa yang terjadi pada orang tuanya. Pada waktu itu pula, ia mulai menyerap pendidikan. Sehingga bagi umat islam ketika hamil dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an. Ketika seorang bayi lahir maka langsung dihadapkan dengan realita yang pada akhirnya realita itu akan mencetak karakter anak itu sendiri (character building).Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak. Disinilah pertama kali ia mengenal nilai dan norma. Karena itu keluarga merupakan pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Pendidikan dilingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangna berikutnya, khususnya dalam perkembangn pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan berikutnya. Banyak orang mengatakan kepada seorang anak “kamu mirip sekali dengan orang bapak atau ibunya.” Bahkan ada pribahasa ynag menerangkan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Pribahasa ini mempunyai persepsi bahwa prilaku anak itu merupakan bawaan dari orang tuanya, tetapi selain sifat bawaan itu anak juga juga akan memotret prilaku orang tuanya, dimana orang tuanya tidak menyadari kalau prilakunya direkam oleh anaknya. Disitulah peran orang tua untuk memberikan teladan yang baik.
Pendidikan dilingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang, kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak. Hubungan emosional yang kurang dan berlebihan akan banyak merugikan perkembangan anak.
Didalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral. Keteladanan orang tua didalam bertutur kata dan berprilaku sehari-hari akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak didalam keluarga tersebut, guna membentuk manusia susila.
B. Pendidikan Masyarakat
Ketika seseorang terus-menerus berkontak dengan lingkungan masyarakat, maka anak itu akan diwarisi sikap dan pola prilaku yang sesuai dengan lingkungannya itu. Walaupun tidak semua anak akan mengikuti keadaan lingkungannya secara keseluruhan. Salah contohnya adalah: anak desa pada akhirnya akan cenderung menajadi petani. Sedangkan orang kota karena lingkungannya terus menerus berkolaborasi dengan bermacam kegiatan maka profesi anak kota bermacam-macam. Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
C. Pendidikan Sekolah
Anak yang sedang berkembang memerlukan bantuan dari manusia dewasa untuk memahami lingkungan sekitarnya dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu, agar menjadi manusia sebagai pribadi seutuhnya. Untuk membentuk anak sebagai pribadi yang utuh tidak cukup hanya dalam lingkungan keluarga dan sosialnya, tetapi tempat khusus yang mampu memberikan bantuan secara terarah, bertujuan, dan sistematis, berupa institusi pendidikan formal yang disebut ”sekolah”. Sekolah merupakan tempat belajar yang terencana dan terorganisasir, yang melibatkan kegiatan proses belajar mengajar dengan tujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam diri anak.
Fokus pendidikan di sekolah adalah membantu anak yang sedang berkembang dalam semua aspek. Dalam perspektif perkembangan masa hidup, Santrock (2004) mendefinisikan perkembangan sebagai pola gerakan kompleks atau perubahan yang dimulai dari pembuahan dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia. Pola gerakan kompleks ini disebabkan oleh interaksi yang terus menerus dari proses biologis, kognitif dan sosioemosional.
Disinilah potensi anak akan ditumbuh kembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orang tua, masyarakat, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan.
Dengan adanya tuntutan untuk menjadikan perkembangan anak itu, lembaga pendidikan berkewajiban untuk selalu memberikan bimbingan yang mengarah pada prospek masa depan. Pendidik harus memiliki kapabilitas yang memadai untuk terus merespon dan mengarahkan perkembangan anak. Sehingga yang namanya manusia seutuhnya akan tercapai. Amien..
»»  read more
0

pendidikan dan perkembangan anak

Membicarakan tentang perkembangan anak, para pakar berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa anak dalam perkembangannya itu dipengaruhi oleh factor dari dalam, yaitu factor yang telah di bawah sejak lahir (Schopen Houwer dan Jean Jaques Rousseau). Tetapi para pakar yang lain, mengatakan bahwa perekembangan itu dipengaruhi oleh factor luar (John Locke). Beliau mengatakan bahwa anak yang baru lahir bagaikan kertas putih yang kosong yang terkenal dengan tabularasa. Hal senada juga terungkap dalam hadits yang artinya “setiap manusi itu dilahirkan dengan fitrah (suci), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya majusi dan nasrani ”.
Dari kedua pendapat itu, saya kira, sama-sama menentukan dalam perkembangan anak. Tetapi walaupun demikian masih kita temui banyak anak yang cenderung tumbuh dengan dominasi factor dalam saja atau sebaliknya. Hal itu terjadi karena proses didikannya kurang tepat. Sehingga ada ahli yang mengatakan “you can take boy out off the country, but you can’t take country out off the boy”. Tetapi dalam tulisan ini saya akan membahas tentang beberapa factor luar saja.
faktor luar adalah segala sesuatu yang berada di luar anak itu sendiri yaitu lingkungannya atau milieu. Sejak baru dilahirkan, seorang anak berkontak langsung dengan lingkungan. seperti ibunya, masyarakat dan lama kelamaan ia akan berbaur dengan dunia yang lebih luas. Seorang anak mulai bisa menyerap apa-apa yang sedang terjadi dilingkungannya. Secara tidak terasa, Lingkungan akan memberikan pendidikan yang banyak pada anak, hanya saja kita tidak menyadari tentang hal itu. Sering kita dengar, bahwa ada orang Madura misalnya, ketika ia hidup diluar daerah Madura, maka ia sesekali akan menampakkan prilaku yang pernah ia serap dilingkungan asalnya. Karena ia sudah di didik oleh lingkungan Madura. Itulah pengaruh pendidikan yang sangat urgen bagi perkembangan anak.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usaha sadar dari orang dewasa normatif yang disebut pendidikan, sedang yang lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada 3, yaitu : Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan. Tiga lingkungan inilah yang akan dibahas dalam tulisan ini.
A. Pendidikan Keluarga
Sebenarnya, anak ketika masih berada dalam kandungan, ia sudah dapat merasakan apa yang terjadi pada orang tuanya. Pada waktu itu pula, ia mulai menyerap pendidikan. Sehingga bagi umat islam ketika hamil dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an. Ketika seorang bayi lahir maka langsung dihadapkan dengan realita yang pada akhirnya realita itu akan mencetak karakter anak itu sendiri (character building).Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak. Disinilah pertama kali ia mengenal nilai dan norma. Karena itu keluarga merupakan pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Pendidikan dilingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangna berikutnya, khususnya dalam perkembangn pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan berikutnya. Banyak orang mengatakan kepada seorang anak “kamu mirip sekali dengan orang bapak atau ibunya.” Bahkan ada pribahasa ynag menerangkan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Pribahasa ini mempunyai persepsi bahwa prilaku anak itu merupakan bawaan dari orang tuanya, tetapi selain sifat bawaan itu anak juga juga akan memotret prilaku orang tuanya, dimana orang tuanya tidak menyadari kalau prilakunya direkam oleh anaknya. Disitulah peran orang tua untuk memberikan teladan yang baik.
Pendidikan dilingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang, kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak. Hubungan emosional yang kurang dan berlebihan akan banyak merugikan perkembangan anak.
Didalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral. Keteladanan orang tua didalam bertutur kata dan berprilaku sehari-hari akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak didalam keluarga tersebut, guna membentuk manusia susila.
B. Pendidikan Masyarakat
Ketika seseorang terus-menerus berkontak dengan lingkungan masyarakat, maka anak itu akan diwarisi sikap dan pola prilaku yang sesuai dengan lingkungannya itu. Walaupun tidak semua anak akan mengikuti keadaan lingkungannya secara keseluruhan. Salah contohnya adalah: anak desa pada akhirnya akan cenderung menajadi petani. Sedangkan orang kota karena lingkungannya terus menerus berkolaborasi dengan bermacam kegiatan maka profesi anak kota bermacam-macam. Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
C. Pendidikan Sekolah
Anak yang sedang berkembang memerlukan bantuan dari manusia dewasa untuk memahami lingkungan sekitarnya dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu, agar menjadi manusia sebagai pribadi seutuhnya. Untuk membentuk anak sebagai pribadi yang utuh tidak cukup hanya dalam lingkungan keluarga dan sosialnya, tetapi tempat khusus yang mampu memberikan bantuan secara terarah, bertujuan, dan sistematis, berupa institusi pendidikan formal yang disebut ”sekolah”. Sekolah merupakan tempat belajar yang terencana dan terorganisasir, yang melibatkan kegiatan proses belajar mengajar dengan tujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam diri anak.
Fokus pendidikan di sekolah adalah membantu anak yang sedang berkembang dalam semua aspek. Dalam perspektif perkembangan masa hidup, Santrock (2004) mendefinisikan perkembangan sebagai pola gerakan kompleks atau perubahan yang dimulai dari pembuahan dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia. Pola gerakan kompleks ini disebabkan oleh interaksi yang terus menerus dari proses biologis, kognitif dan sosioemosional.
Disinilah potensi anak akan ditumbuh kembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orang tua, masyarakat, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan.
Dengan adanya tuntutan untuk menjadikan perkembangan anak itu, lembaga pendidikan berkewajiban untuk selalu memberikan bimbingan yang mengarah pada prospek masa depan. Pendidik harus memiliki kapabilitas yang memadai untuk terus merespon dan mengarahkan perkembangan anak. Sehingga yang namanya manusia seutuhnya akan tercapai. Amien..
Read more