MEMBANGUN OPTIMISME PADA MASA DEPAN
Amiruddin
Masa depan merupakan masa kemungkinan, munkin sukses dan munkin juga gagal. Hal itu terjadi karena masa depan merupakan masa yang yang pasti kita akan lewati namun masih belum sampai, ibarat orang melakukan perjalanan menuju suatu tempat, yang ditempat itu sangat rawan sekali sedangkan jalannya licin dan penuh dengan duri. Bagi kita yang mempunyai keinginan untuk selamat mencapai tempat itu, tentunya kita akan membawa tongkat dan peralatan lainnya agar bisa melewati semua rintangan dan tantangan. Kalau orang itu mempunyai bekal yang cukup untuk melewatinya maka ia akan bisa melewati jalan itu dengan menikmati kelicinan yang mengiringinya. Ia akan merasa puas karena bisa lewat sambil menikmati sajian duri dan Lumpur yang tidak bisa mempengaruhi perjalanan kita. Pada waktu itulah puncak hidup kesuksesan akan terasa. Akan tetapi jika kita yang akan melewati jalan licin itu, tidak mempunyai bekal sama sekali, maka ketika sampai, rasa penyesalan akan datang, karena tidak bisa melewati dan tidak bisa melawan kelicinannya. Bahkan kita akan jatuh dan harus bermandikan Lumpur di sekujur tubuh. Sekarang tergantung pada kita sendiri, jika menginginkannya cerah dan penuh dengan kebahagian maka sebagai actor utama yang akan memerankan di pemintasan itu, mulai saat ini harus berkemas dan mencari bekal.
Kita harus ingat bahwa setiap diri kita pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan. Mustahil manusia tidak mempunyai kelemahan, setiap diri hanya akan mampu menguasai satu atau beberapa bidang saja, tidak munkin kita mampu di segala bidang. Mulai sekarang kita harus mempunyai focus dalam hidup, karena dengan hal itu, akan memberikan standarisasi dalam mencari bekal.
Kita perlu mengagumi seseorang sebagai rujukan dalam merajut masa depan yang gemilang, akan tetapi kita tidak boleh melihat seseorang dari sisi keunggulannya saja, karena jika itu kita lakukan, maka kita akan berfikir bahwa kita tidak akan pernah mampu menyamainya, yang pada akhirnya akan mematahkan semangat dalam hidup. Kelemahan seseorang yang kita kagumi akan memberikan semangat sehingga kita akan menyadari bahwa setiap insan pasti punya kelemahan. Akhirnya kita akan terbiasa pada ucapan "itu aja punya kelemahan, apalagi saya". Biografi orang sukses perlu kita kaji,karena kita akan mengetahui perjalannya menuju kesuksesan. Dengan sering membaca biografi seseorang, kita akan menemui berbagai cara untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Kesuksesan tidak bisa di sulap dengan bimsalabim, akan tetapi harus dengan proses yang cukup melelahkan.
Kita tidak boleh mender karena latar belakang yang kita miliki, entah karena ekonomi yang tidak memadai atau apalah yang melatar belakangi. Banyak orang yang sukses berasal dari keluarga miskin. Pernah saya temui seorang kepala MAN, semenjak beliau masih menempuh pendidikan, beliau menjadi kuli sawah untuk membiayai sekolahnya. Harta kekayaan tidak begitu mempengaruhi kesuksesan seseorang, akan tetapi yang paling menentukan adalah diri kita sendiri yaitu kemauan. Jika kemauan itu telah tertanam dalam hati, maka pasti keinginan untuk mencapai apa yang kita harapkan akan hadir dalam kita. Bahkan banyak anak orang kaya yang gagal. Mereka kebanyakan menganggap bahwa kekayaan orang tuanya akan mencukupi hidupnya, mereka sudah menganggap sukses walaupun nebeng sama orang tuanya. Bagi anda yang mempunyai orang tua yang kaya, jangan anggap itu sebuah kesuksesan anda, karena masa depan kita bukan masa depan orang tua, tidak munkin kita hidup terus-menerus dengan mereka.
Ternyata, kesuksesan tidak bisa diukur dengan uang, banyak orang yang mempunyai kekayaan melimpah tidak bisa menikmati kehidupannya. Salah satu contoh, koruptor, secara material mereka mempunyai banyak uang tetapi mereka tidak dicatat sebagai orang sukses. Koruptor yang notabene kaya, mereka adalah orang yang gagal tetapi banyak uangnya.
Definisi sukses sama sekali tidak ada kaitannya dengan uang. Menurut Dewi Aisyah, sukses adalah memanfaatkan dan mengaktulisasikan potensi yang di berikan oleh tuhan kepada kita untuk memberi manfaat bagi kelanjutan dan peningkatan kualitas hidup. Dari definisi itu, yang perlu kita tekankan adalah pemanfaatan potensi dan peningkatan kualitas hidup. Sesuai dengan hadis yang artinya "jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka orang itu termasuk orang yang beruntung. Jika hari ini sama dengan hari kemarin maka orang itu termasuk orang yang merugi dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin maka orang itu termasuk orang yang celaka". Dari hadis itu, sangat jelas bahwa kehidupan kita harus ada peningkatan kualitas dari hari ke hari.
Untuk menggapai kesuksesan itu, ada beberapa hal yang harus kita benahi mulai diri kita sampai kepada sarana untuk mencapai tujuan. Pertanyaan yang sangat mendasar sekali adalah menanyakan tentang diri kita sendiri, menanyakan keunggulan kita dan menyusun rencana untuk masa depan.
A. Berfikir Positif
sering kita alami, ketika ingin melakukan sesuatu atau ketika kita mengikuti lomba, mempunyai perasaan negatif, deg-degan, sehingga sering kita tidak konsentrasi. Untuk menghilangkan itu, kita harus merubah perasaan itu menjadi perasaan positif. Samuel mulia mengatakan, kalau bisa menciptakian negative dan deg-degan, mengapa saya tidak memilih menciptakan hal yang positif? Seharusnya saya bisa karena yang menjalani saya juga, orang yang sama, dengan otak yang sama. (kompas, 11 januari 2009). Perasaan negative ada karena kita menciptakan sendiri. Mulai saat ini perasaan itu kita rubah menjadi positif.
B. Pengenalan Diri
mempertanyakan diri sendiri sangat di perlukan untuk membangun optimisme diri. Who I am, merupakan pertanyaan mendasar yang tujuannya agar kita menyadari siapa kita sebenarnya. Where I come from, dengan menyakan ini pada diri, kita akan menyadari dari mana kita yang sebenarnya. Kalaupun kita harus berasal dari keluarga yang tergolongon pendidikan dan ekonominya lemah, karena kita sudah mempunyai keyakinan bahwa setiap insan pasti di lahirkan dengan potensinya, hal itu tidak akan berpengaruh negative bagi kita, bahkan bagi yang punya optimisme yang tinggi, itu akan di jadikan motivator dalam hidup.
C. Membuat Titik Fokus
Setiap kita pasti mempunyai keinginan untuk memboyong semua yang kita harapkan. Tapi ingat, semua manusia tidak akan mampu di segala bidang. Dari itu kita perlu membuat titik focus dari semua apa yang kita harapkan. Focus dalam hidup itu merupakan ukuran ketika kita bertindak, tanpa fokus dalam kehidupan laksana kapas yang di terbangkan oleh angin, terombang-ambing kesana-kemari. Ada satu cerita yang patut kita teladani nilainya, yaitu, suatu hari mahaguru mengundang dua pemanah untuk di jadikan pengawal tetapnya, yang tentunya dengan ujian memanah burung yang sedang terbang. Mahaguru bilang kepada Pemanah I, "panah burung yang terbang itu, kira-kira kamu akan memanah bagian apanya?" Pemanah I menjawab "yang penting saya akan memanah dan burung itu harus mati". Setelah Pemanah I melepaskan busurnya ternyata tidak mengenai burung itu. Kemudian Mahaguru memanggil pemanah II dan menayakan hal yang sama, Pemanah II menjawab dengan tegas "saya akan memanah di bagian kepalanya". Setelah busur dilepas, ternyata pas mengenai di bagian kepalanya. Hikmah yang harus kita ambil dari cerita itu adalah bahwa punya focus dalam diri di masa depan memicu kita pada kesuksesan. Menurut Al-Rise focus sangat penting dalam hidup karena focus kekuatan laser bias mengalahkan sinar matahari menembus baja.
Good Luck
»» read more
Amiruddin
Masa depan merupakan masa kemungkinan, munkin sukses dan munkin juga gagal. Hal itu terjadi karena masa depan merupakan masa yang yang pasti kita akan lewati namun masih belum sampai, ibarat orang melakukan perjalanan menuju suatu tempat, yang ditempat itu sangat rawan sekali sedangkan jalannya licin dan penuh dengan duri. Bagi kita yang mempunyai keinginan untuk selamat mencapai tempat itu, tentunya kita akan membawa tongkat dan peralatan lainnya agar bisa melewati semua rintangan dan tantangan. Kalau orang itu mempunyai bekal yang cukup untuk melewatinya maka ia akan bisa melewati jalan itu dengan menikmati kelicinan yang mengiringinya. Ia akan merasa puas karena bisa lewat sambil menikmati sajian duri dan Lumpur yang tidak bisa mempengaruhi perjalanan kita. Pada waktu itulah puncak hidup kesuksesan akan terasa. Akan tetapi jika kita yang akan melewati jalan licin itu, tidak mempunyai bekal sama sekali, maka ketika sampai, rasa penyesalan akan datang, karena tidak bisa melewati dan tidak bisa melawan kelicinannya. Bahkan kita akan jatuh dan harus bermandikan Lumpur di sekujur tubuh. Sekarang tergantung pada kita sendiri, jika menginginkannya cerah dan penuh dengan kebahagian maka sebagai actor utama yang akan memerankan di pemintasan itu, mulai saat ini harus berkemas dan mencari bekal.
Kita harus ingat bahwa setiap diri kita pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan. Mustahil manusia tidak mempunyai kelemahan, setiap diri hanya akan mampu menguasai satu atau beberapa bidang saja, tidak munkin kita mampu di segala bidang. Mulai sekarang kita harus mempunyai focus dalam hidup, karena dengan hal itu, akan memberikan standarisasi dalam mencari bekal.
Kita perlu mengagumi seseorang sebagai rujukan dalam merajut masa depan yang gemilang, akan tetapi kita tidak boleh melihat seseorang dari sisi keunggulannya saja, karena jika itu kita lakukan, maka kita akan berfikir bahwa kita tidak akan pernah mampu menyamainya, yang pada akhirnya akan mematahkan semangat dalam hidup. Kelemahan seseorang yang kita kagumi akan memberikan semangat sehingga kita akan menyadari bahwa setiap insan pasti punya kelemahan. Akhirnya kita akan terbiasa pada ucapan "itu aja punya kelemahan, apalagi saya". Biografi orang sukses perlu kita kaji,karena kita akan mengetahui perjalannya menuju kesuksesan. Dengan sering membaca biografi seseorang, kita akan menemui berbagai cara untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Kesuksesan tidak bisa di sulap dengan bimsalabim, akan tetapi harus dengan proses yang cukup melelahkan.
Kita tidak boleh mender karena latar belakang yang kita miliki, entah karena ekonomi yang tidak memadai atau apalah yang melatar belakangi. Banyak orang yang sukses berasal dari keluarga miskin. Pernah saya temui seorang kepala MAN, semenjak beliau masih menempuh pendidikan, beliau menjadi kuli sawah untuk membiayai sekolahnya. Harta kekayaan tidak begitu mempengaruhi kesuksesan seseorang, akan tetapi yang paling menentukan adalah diri kita sendiri yaitu kemauan. Jika kemauan itu telah tertanam dalam hati, maka pasti keinginan untuk mencapai apa yang kita harapkan akan hadir dalam kita. Bahkan banyak anak orang kaya yang gagal. Mereka kebanyakan menganggap bahwa kekayaan orang tuanya akan mencukupi hidupnya, mereka sudah menganggap sukses walaupun nebeng sama orang tuanya. Bagi anda yang mempunyai orang tua yang kaya, jangan anggap itu sebuah kesuksesan anda, karena masa depan kita bukan masa depan orang tua, tidak munkin kita hidup terus-menerus dengan mereka.
Ternyata, kesuksesan tidak bisa diukur dengan uang, banyak orang yang mempunyai kekayaan melimpah tidak bisa menikmati kehidupannya. Salah satu contoh, koruptor, secara material mereka mempunyai banyak uang tetapi mereka tidak dicatat sebagai orang sukses. Koruptor yang notabene kaya, mereka adalah orang yang gagal tetapi banyak uangnya.
Definisi sukses sama sekali tidak ada kaitannya dengan uang. Menurut Dewi Aisyah, sukses adalah memanfaatkan dan mengaktulisasikan potensi yang di berikan oleh tuhan kepada kita untuk memberi manfaat bagi kelanjutan dan peningkatan kualitas hidup. Dari definisi itu, yang perlu kita tekankan adalah pemanfaatan potensi dan peningkatan kualitas hidup. Sesuai dengan hadis yang artinya "jika hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka orang itu termasuk orang yang beruntung. Jika hari ini sama dengan hari kemarin maka orang itu termasuk orang yang merugi dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin maka orang itu termasuk orang yang celaka". Dari hadis itu, sangat jelas bahwa kehidupan kita harus ada peningkatan kualitas dari hari ke hari.
Untuk menggapai kesuksesan itu, ada beberapa hal yang harus kita benahi mulai diri kita sampai kepada sarana untuk mencapai tujuan. Pertanyaan yang sangat mendasar sekali adalah menanyakan tentang diri kita sendiri, menanyakan keunggulan kita dan menyusun rencana untuk masa depan.
A. Berfikir Positif
sering kita alami, ketika ingin melakukan sesuatu atau ketika kita mengikuti lomba, mempunyai perasaan negatif, deg-degan, sehingga sering kita tidak konsentrasi. Untuk menghilangkan itu, kita harus merubah perasaan itu menjadi perasaan positif. Samuel mulia mengatakan, kalau bisa menciptakian negative dan deg-degan, mengapa saya tidak memilih menciptakan hal yang positif? Seharusnya saya bisa karena yang menjalani saya juga, orang yang sama, dengan otak yang sama. (kompas, 11 januari 2009). Perasaan negative ada karena kita menciptakan sendiri. Mulai saat ini perasaan itu kita rubah menjadi positif.
B. Pengenalan Diri
mempertanyakan diri sendiri sangat di perlukan untuk membangun optimisme diri. Who I am, merupakan pertanyaan mendasar yang tujuannya agar kita menyadari siapa kita sebenarnya. Where I come from, dengan menyakan ini pada diri, kita akan menyadari dari mana kita yang sebenarnya. Kalaupun kita harus berasal dari keluarga yang tergolongon pendidikan dan ekonominya lemah, karena kita sudah mempunyai keyakinan bahwa setiap insan pasti di lahirkan dengan potensinya, hal itu tidak akan berpengaruh negative bagi kita, bahkan bagi yang punya optimisme yang tinggi, itu akan di jadikan motivator dalam hidup.
C. Membuat Titik Fokus
Setiap kita pasti mempunyai keinginan untuk memboyong semua yang kita harapkan. Tapi ingat, semua manusia tidak akan mampu di segala bidang. Dari itu kita perlu membuat titik focus dari semua apa yang kita harapkan. Focus dalam hidup itu merupakan ukuran ketika kita bertindak, tanpa fokus dalam kehidupan laksana kapas yang di terbangkan oleh angin, terombang-ambing kesana-kemari. Ada satu cerita yang patut kita teladani nilainya, yaitu, suatu hari mahaguru mengundang dua pemanah untuk di jadikan pengawal tetapnya, yang tentunya dengan ujian memanah burung yang sedang terbang. Mahaguru bilang kepada Pemanah I, "panah burung yang terbang itu, kira-kira kamu akan memanah bagian apanya?" Pemanah I menjawab "yang penting saya akan memanah dan burung itu harus mati". Setelah Pemanah I melepaskan busurnya ternyata tidak mengenai burung itu. Kemudian Mahaguru memanggil pemanah II dan menayakan hal yang sama, Pemanah II menjawab dengan tegas "saya akan memanah di bagian kepalanya". Setelah busur dilepas, ternyata pas mengenai di bagian kepalanya. Hikmah yang harus kita ambil dari cerita itu adalah bahwa punya focus dalam diri di masa depan memicu kita pada kesuksesan. Menurut Al-Rise focus sangat penting dalam hidup karena focus kekuatan laser bias mengalahkan sinar matahari menembus baja.
Good Luck