AYAT AL-QUR’AN TENTANG KEIMANAN
1. Iman kepada Allah
Artinya: “Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku” ( Al-Kahfi: 38 )
Artinya: “Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.” (An-Nahl: 51)
Artinya: “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.” ( At-Taubah: 129 )
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti”. ( Ali ‘Imron: 193 )
Artinya: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik” ( An-Nur: 55 )
2. Iman kepada malaikat Allah
Artinya: ”Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.” ( An-Nahl: 2 )
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib[1], yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka” (Al-Baqaroh: 3 )
[1]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghaib yaitu, mengi’tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.
Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” ( Al-Baqarah: 177 )
Artinya: ”Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”( Al-Baqarah: 285 )
Artinya:“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir” ( Al-Baqarah: 98 )
3. Iman kepada Rasul Allah
Artinya: “Katakanlah: “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: “Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya).” ( Al-Ambiya’: 108 )
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (Al Mu’minun: 23 )
Artinya: “Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): “Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya).” (Al-Mu’minun: 32 )
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” ( Al Ambiyaa’: 25 )
Artinya: “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. ( An-Nahl: 36 )
4. Iman kepada Kitab-kitab Allah
Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri.” ( Al ‘Ankabut: 46
Artinya: “(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran” ( Ibrahim: 52 )
Artinya: “Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka” ( Al-An’am: 154 )
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,” ( Al-Israa’: 2)
Artinya: “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( At Taghaabun: 8 )
5. Iman kepada Hari Akhirat
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat” ( Al Baqarah: 4 )
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”( Al Baaqarah: 126 )
Artinya: “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” ( Ali Imron: 144 )
Artinya: “Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya” ( An Nisaa’: 38 )
artinya: “Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan” ( Al An’am: 113)
6. Iman kepada Qadha’ dan Qodhar
artinya: “Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman” ( Ali Imran: 166 )
artinya “Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya’qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui” ( Yusuf: 68 )
artinya: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh)” (Ar Ra’d: 39 )
Artinya: “Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)” ( Al Israa’: 58 )
Artinya: “Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka[1333] dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi” ( Fushshilat: 25 )
Hadist tentang keimanan
1. iman kepada Allah
قل رسول الله صل الله عليه و سلم : ان تؤمن بالله وملائكته وكتابه و لقائه ورسوله وتؤمن بالبعث الاخر ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda “hendaklah kamu percaya kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul, dan percaya kepada hari kebangkitan”. ( muttafaq alaih )
قل رسول الله صل الله عليه و سلم: تعبد الله لاتشرك به شئان وتقم الصلاة وتؤتي الزكاة ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda: “hendaknya enngkau mengabdikan diri kepada Allah, menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain. Dirikanlah salat, keluarkanlah zakat ( muttafaq alaihi )
قال رسول الله صل الله عليه و سلم: امنت بالله ورسول
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda: “ aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya”
2. Iman kepada Rasul
عن النبي صل الله عليه و سلم قال بني الاسلام على خمسة عل ان يوحدالله واقام الصلاة وايتاء الزكاة وصيام رمضان والحخ (متفق عليه)
Artinya: : dari nabi SAW. Bersabda: islam di tegakkan atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Mendirikan salat, mengeluarkan zakat, mengerjakan ibadah haji dan berpuasa di bulan Ramadhan.
قال رسول الله صل الله عليه و سلم من قال اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له وان محمد عبده ورسوله وان عيس عبد الله وابن امته وكلمته القها الى مريم وروح منه وان الجنة حق وان النار حق ادخله الله من اي ابواب الجنة الثمانينة شاء ( متفق عليه )
Artinya: bersabda Rasul SAW. Barang siapa mengucapkan dua kalimat syahadat “ asyhadu alla ilaha allallah wahdahu la syarikalahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rusuluhu” dan besaksi bahwa nabi Isa AS. Adalah hambanya, anak hamba-Nya dan kalimat Allah, bahwa nabi Isa AS. Dijadikan oleh Allah tidak berbapak hanya dengan mengucapkan kun yang berarti “ jadilah engkau” maka jadilah dia yang disampaikan kepada Maryam dan juga tiupan roh dari pada-Nya serta bersaksi bahwa balasan surga adalah pasti, demikian pula balasan neraka adalah benar, dimana Allah akan memasukkan mereka yang dikehendaki kedalam surga sebagaimana yang dikehendaki-Nya, maka Allah pasti akan memasukkan dia kedalam surga sekalipun amalnya sangat sedikit.
حديث ابى هريرةرضي الله عنه قال : سئل رسول الله صل الله عليه و سلم اي الاءعمال افضل قال ايمان بالله قال ثم ماذا قال الجهاد في سبيل الله قال ثم ماذا قال حخ مبرور ( متفق عليه )
Artinya: diriwayatkan dari Abi Huraira RA. Dia telah berkata: “sesungguhnya rasulullah SAW. Ditanya: apakah amalan yang paling utama? Rasulullah kemudian bersabda: beriman keoada Allah dan rasul-Nya. Lalu sahabat bertuanya lagi: kemudian apa? Rasulullah menjawab: jihad atau berjuang pada jalan Allah. Kemudian sahabat bertanya lagi: kemudian apa? Rasulullah menjawab haji mabrur.
3. iman kepada hari akhir, kitab Allah, qadha dan qadhar Allah dan malaikat Allah
عن ابى هريره رضى الله عن رسول الله رسول الله صل الله عليه و سلم قال:من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيرا او ليصمت.و من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم جاره. و من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه ( رواه مسلم)
Artinya: diriwayatkan dari abi hurairah RA. Dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda: “barang siapa beriman kepada Allah dan kepada hari akhir maka hendaklah berkata baik atau bediam diri; dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah memulyakan tetangganya; serta barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah memulyakan tamunya”
عن ابى هريره رضى الله عنه: كان النبي صل الله عليه و سلمبارزا يوما لالنساس فاءتاه الرجل فقال: ماالايمان؟ قال:الايمان انتؤمن باالله وملاءتهوبلقائه وسوله وتؤمن باالبعث_قال: ماالاسلام؟ قال: الاسلام ان تعبد الله ولا تشرك به وتؤدى الزكاة المفروضة وتصوم رمضان. قال االاحسان؟ قال: ان تعبد الله كاءنك تراه فاءن لم تكن تراه فانه يراك ( رواه البخرى )
Artinya: dari abi hurairah r.a. dia berkata: suatu hari Rasulullah berkumpul dengan umat manusia kemudian ada seoarang laki-laki menghadap sambil bertanya: apa arti iman itu ya Rasulullah? Jawab rasulullah: “iman ialah beriman kepada Allah, malaikat, dan bertemu dengannya, percaya kepada utusan-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir dan pecaya kepada qadha’ dan qaadhar Allah”. Kemudian lelaki itu bertanya lagi: apa islam itu ya rasulullah? Jawab rasulullah: “islam itu berserah diri kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan salat, membayar zakat yang telah diwajibkan, berpuasa dibulan ramadhan dan berhaji kebaitullah mekka” kemudian bertanya lagi: “apa itu ihsan ya rasulullah? Jawab rasul: “ihsan ialah hendaklah engkau beribadah kepada Allah swt. Seakan-akan engkau melihat-Nya, walau sebenarnya engkau tiada melihat-Nya; sesungguhnya Allah adalah melihatmu (segala peri lakumu)
فخذوا بكتاب الله وتمسكوا به
Artinya: “ maka ambillah (keputusan) berdasarkan kitabullah dan berpegang teguhlah dengannya”.
انها ستكون فتن. قلت ماالمخرخ منها يا رسول لله قال: كتاب الله.
Artinya: “sesunguhnya (pada umat ) akan terjadi fitnah yang banyak lalu aku bertanya, “ apa yang bisa melepaskan dari fitnah tersebut” Rasulullah menjawab, “kitabullah”.
قل رسول الله صل الله عليه و سلم : ان تؤمن بالله وملائكته وكتابه و لقائه ورسوله وتؤمن بالبعث الاخر ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda “hendaklah kamu percaya kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul, dan percaya kepada hari kebangkitan”. ( muttafaq alaih )
Tanggapan tentang ayat Al qur’an dan hadist diatas
1. iman kepada Allah
Dengan adanya ayat dan hadist diatas maka jelaslah bahwa Allah memang benar adanya, dalam ayat tersebut kebanyakan Allah menyeru untuk selalu beriman pada-Nya. Misalnya pada salah satu ayat diatas yang maksudnya manusia diseru untuk menyembah tuhan yang esa yaitu Allah dan jangan menyekutukan-Nya, karena sesungguhnya ia merupakan perbuatan dosa yang sangat besar.
2. iman kepada Malaikat
Malikat merupakan makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah yang melakukan tugas sesuai dengan tugas yang disandangnya. Seperti malaikat jibril yang diberi tugas untuk menyampaikan wahyu. Dia memberikan banyak hal kepada manusia, sehingga manusia bisa keluar dari ikatan yang kebodohan menjadi manusia yang pintar dan beriman, maka dari itu kita wajib beriman kepadanya.
3. iman kepada rasulullah
Esensi dari di utusnya para rasul adalah agar manusia lebih meningkatkan keimanannya pada Allah. Beliaulah utusan-Nya, yang telah memberikan jalan yang terang benderang dan mengeluarkan manusia dari belenggu kejahatan, beliaulah bapak perubahan yang merubah di semua aspek kehidupan. Dari itu sepatutnyalah bagi umat manusia yang mengakui adanya Allah harus juga mengakui adanya para rasul Allah
4. iman kepada kitab Allah
Iman kepada kitab Allah merupakan implementasi dari iman kepada Allah. Dalam banyak ayat dan hadist di terangkan bahwa kitab-kitab Allah merupakan petunjuk bagi orang yang beriman, mengapa demikian? Karena orang yang tidak mengakui adanya Allah, walaupun mereka membaca dan menghafal sekalipun akan ayat-ayat Al-qur’an maka mereka tidak akan dapat memahami secara tepat karena mereka diselimuti oleh rasa ragu dan bimbang. Maka dari itu kita di wajibkan untuk mengimani adanya kitab-kitab Allah yaitu: Injil, Taurat, Zabur dan Al-Qur’an.
5. iman kepada hari akhir
Hari akhir merupakan hari dimana umat manusia dan dunia serta isinya akan di hancurkan tak ada sesuatu yang tidak hancur waktu itu selain Allah. Hari itu merupakan hari yang pasti akan datang, semua manusia wajib meyakini adanya hari itu karena dengan rasa yakin akan adanya maka kehidupan sehari-hari kita akan terkontrol dan jika kita mempunyai keinginan untuk melakukan hal-hal yang tidak di perbolehkan oleh islam dengan keyakinan pada hari itu, keinginan untuk hal itu bisa di kekang.
6. iman kepada qadha’ dan qadhar Allah
Qadha’ dan qadhar merupakan catatan takdir kita yang di tentukan sejak zaman azali yang kemudian terjadi pada saat manusia hidup di dunia ini. Manusia tidak bisa mengilak dan lari dari catatannya karena sebelum lahir manusia sudah di tentukan nasibnya, baik atau buruk, sehingga kalau manusia harus bergelimang dengan kemelaratan, itu harus di terima dengan senang hati. Tetapi meskipun demikian takdir itu ada dua macam yaitu: 1. takdir mubrom, yaitu takdir yang tidak bisa di rubah oleh manusia seperti kematian. 2. takdir mu’allaq, yaitu takdir yang bisa di rubah seperti kepandaian dan lain sebagainya.
Sumber:
Departemen Agama Republic Indonesia. Al Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya: Mahkota.
Al Hakami, Syekh HA. 1994. Benarkah Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah. Jakarta: Gema Insani Press.
Mahali, A. Mudjab. 1994. Kajian tentang Keimanan dan Keislaman Menurut Al Qur’an dan Hadis. Jakarta: Radar Jaya Offset.
Mahalli, Mudjab. 2003. Hadis-Hadis Muttafaq ‘Alaih Bagian Ibadat. Jakarta: Prenada Media.
12.19.2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ayat tentang keimanan
AYAT AL-QUR’AN TENTANG KEIMANAN
1. Iman kepada Allah
Artinya: “Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku” ( Al-Kahfi: 38 )
Artinya: “Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.” (An-Nahl: 51)
Artinya: “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.” ( At-Taubah: 129 )
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti”. ( Ali ‘Imron: 193 )
Artinya: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik” ( An-Nur: 55 )
2. Iman kepada malaikat Allah
Artinya: ”Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.” ( An-Nahl: 2 )
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib[1], yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka” (Al-Baqaroh: 3 )
[1]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghaib yaitu, mengi’tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.
Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” ( Al-Baqarah: 177 )
Artinya: ”Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”( Al-Baqarah: 285 )
Artinya:“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir” ( Al-Baqarah: 98 )
3. Iman kepada Rasul Allah
Artinya: “Katakanlah: “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: “Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya).” ( Al-Ambiya’: 108 )
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (Al Mu’minun: 23 )
Artinya: “Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): “Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya).” (Al-Mu’minun: 32 )
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” ( Al Ambiyaa’: 25 )
Artinya: “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. ( An-Nahl: 36 )
4. Iman kepada Kitab-kitab Allah
Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri.” ( Al ‘Ankabut: 46
Artinya: “(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran” ( Ibrahim: 52 )
Artinya: “Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka” ( Al-An’am: 154 )
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,” ( Al-Israa’: 2)
Artinya: “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( At Taghaabun: 8 )
5. Iman kepada Hari Akhirat
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat” ( Al Baqarah: 4 )
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”( Al Baaqarah: 126 )
Artinya: “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” ( Ali Imron: 144 )
Artinya: “Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya” ( An Nisaa’: 38 )
artinya: “Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan” ( Al An’am: 113)
6. Iman kepada Qadha’ dan Qodhar
artinya: “Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman” ( Ali Imran: 166 )
artinya “Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya’qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui” ( Yusuf: 68 )
artinya: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh)” (Ar Ra’d: 39 )
Artinya: “Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)” ( Al Israa’: 58 )
Artinya: “Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka[1333] dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi” ( Fushshilat: 25 )
Hadist tentang keimanan
1. iman kepada Allah
قل رسول الله صل الله عليه و سلم : ان تؤمن بالله وملائكته وكتابه و لقائه ورسوله وتؤمن بالبعث الاخر ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda “hendaklah kamu percaya kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul, dan percaya kepada hari kebangkitan”. ( muttafaq alaih )
قل رسول الله صل الله عليه و سلم: تعبد الله لاتشرك به شئان وتقم الصلاة وتؤتي الزكاة ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda: “hendaknya enngkau mengabdikan diri kepada Allah, menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain. Dirikanlah salat, keluarkanlah zakat ( muttafaq alaihi )
قال رسول الله صل الله عليه و سلم: امنت بالله ورسول
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda: “ aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya”
2. Iman kepada Rasul
عن النبي صل الله عليه و سلم قال بني الاسلام على خمسة عل ان يوحدالله واقام الصلاة وايتاء الزكاة وصيام رمضان والحخ (متفق عليه)
Artinya: : dari nabi SAW. Bersabda: islam di tegakkan atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Mendirikan salat, mengeluarkan zakat, mengerjakan ibadah haji dan berpuasa di bulan Ramadhan.
قال رسول الله صل الله عليه و سلم من قال اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له وان محمد عبده ورسوله وان عيس عبد الله وابن امته وكلمته القها الى مريم وروح منه وان الجنة حق وان النار حق ادخله الله من اي ابواب الجنة الثمانينة شاء ( متفق عليه )
Artinya: bersabda Rasul SAW. Barang siapa mengucapkan dua kalimat syahadat “ asyhadu alla ilaha allallah wahdahu la syarikalahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rusuluhu” dan besaksi bahwa nabi Isa AS. Adalah hambanya, anak hamba-Nya dan kalimat Allah, bahwa nabi Isa AS. Dijadikan oleh Allah tidak berbapak hanya dengan mengucapkan kun yang berarti “ jadilah engkau” maka jadilah dia yang disampaikan kepada Maryam dan juga tiupan roh dari pada-Nya serta bersaksi bahwa balasan surga adalah pasti, demikian pula balasan neraka adalah benar, dimana Allah akan memasukkan mereka yang dikehendaki kedalam surga sebagaimana yang dikehendaki-Nya, maka Allah pasti akan memasukkan dia kedalam surga sekalipun amalnya sangat sedikit.
حديث ابى هريرةرضي الله عنه قال : سئل رسول الله صل الله عليه و سلم اي الاءعمال افضل قال ايمان بالله قال ثم ماذا قال الجهاد في سبيل الله قال ثم ماذا قال حخ مبرور ( متفق عليه )
Artinya: diriwayatkan dari Abi Huraira RA. Dia telah berkata: “sesungguhnya rasulullah SAW. Ditanya: apakah amalan yang paling utama? Rasulullah kemudian bersabda: beriman keoada Allah dan rasul-Nya. Lalu sahabat bertuanya lagi: kemudian apa? Rasulullah menjawab: jihad atau berjuang pada jalan Allah. Kemudian sahabat bertanya lagi: kemudian apa? Rasulullah menjawab haji mabrur.
3. iman kepada hari akhir, kitab Allah, qadha dan qadhar Allah dan malaikat Allah
عن ابى هريره رضى الله عن رسول الله رسول الله صل الله عليه و سلم قال:من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيرا او ليصمت.و من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم جاره. و من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه ( رواه مسلم)
Artinya: diriwayatkan dari abi hurairah RA. Dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda: “barang siapa beriman kepada Allah dan kepada hari akhir maka hendaklah berkata baik atau bediam diri; dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah memulyakan tetangganya; serta barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah memulyakan tamunya”
عن ابى هريره رضى الله عنه: كان النبي صل الله عليه و سلمبارزا يوما لالنساس فاءتاه الرجل فقال: ماالايمان؟ قال:الايمان انتؤمن باالله وملاءتهوبلقائه وسوله وتؤمن باالبعث_قال: ماالاسلام؟ قال: الاسلام ان تعبد الله ولا تشرك به وتؤدى الزكاة المفروضة وتصوم رمضان. قال االاحسان؟ قال: ان تعبد الله كاءنك تراه فاءن لم تكن تراه فانه يراك ( رواه البخرى )
Artinya: dari abi hurairah r.a. dia berkata: suatu hari Rasulullah berkumpul dengan umat manusia kemudian ada seoarang laki-laki menghadap sambil bertanya: apa arti iman itu ya Rasulullah? Jawab rasulullah: “iman ialah beriman kepada Allah, malaikat, dan bertemu dengannya, percaya kepada utusan-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir dan pecaya kepada qadha’ dan qaadhar Allah”. Kemudian lelaki itu bertanya lagi: apa islam itu ya rasulullah? Jawab rasulullah: “islam itu berserah diri kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan salat, membayar zakat yang telah diwajibkan, berpuasa dibulan ramadhan dan berhaji kebaitullah mekka” kemudian bertanya lagi: “apa itu ihsan ya rasulullah? Jawab rasul: “ihsan ialah hendaklah engkau beribadah kepada Allah swt. Seakan-akan engkau melihat-Nya, walau sebenarnya engkau tiada melihat-Nya; sesungguhnya Allah adalah melihatmu (segala peri lakumu)
فخذوا بكتاب الله وتمسكوا به
Artinya: “ maka ambillah (keputusan) berdasarkan kitabullah dan berpegang teguhlah dengannya”.
انها ستكون فتن. قلت ماالمخرخ منها يا رسول لله قال: كتاب الله.
Artinya: “sesunguhnya (pada umat ) akan terjadi fitnah yang banyak lalu aku bertanya, “ apa yang bisa melepaskan dari fitnah tersebut” Rasulullah menjawab, “kitabullah”.
قل رسول الله صل الله عليه و سلم : ان تؤمن بالله وملائكته وكتابه و لقائه ورسوله وتؤمن بالبعث الاخر ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda “hendaklah kamu percaya kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul, dan percaya kepada hari kebangkitan”. ( muttafaq alaih )
Tanggapan tentang ayat Al qur’an dan hadist diatas
1. iman kepada Allah
Dengan adanya ayat dan hadist diatas maka jelaslah bahwa Allah memang benar adanya, dalam ayat tersebut kebanyakan Allah menyeru untuk selalu beriman pada-Nya. Misalnya pada salah satu ayat diatas yang maksudnya manusia diseru untuk menyembah tuhan yang esa yaitu Allah dan jangan menyekutukan-Nya, karena sesungguhnya ia merupakan perbuatan dosa yang sangat besar.
2. iman kepada Malaikat
Malikat merupakan makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah yang melakukan tugas sesuai dengan tugas yang disandangnya. Seperti malaikat jibril yang diberi tugas untuk menyampaikan wahyu. Dia memberikan banyak hal kepada manusia, sehingga manusia bisa keluar dari ikatan yang kebodohan menjadi manusia yang pintar dan beriman, maka dari itu kita wajib beriman kepadanya.
3. iman kepada rasulullah
Esensi dari di utusnya para rasul adalah agar manusia lebih meningkatkan keimanannya pada Allah. Beliaulah utusan-Nya, yang telah memberikan jalan yang terang benderang dan mengeluarkan manusia dari belenggu kejahatan, beliaulah bapak perubahan yang merubah di semua aspek kehidupan. Dari itu sepatutnyalah bagi umat manusia yang mengakui adanya Allah harus juga mengakui adanya para rasul Allah
4. iman kepada kitab Allah
Iman kepada kitab Allah merupakan implementasi dari iman kepada Allah. Dalam banyak ayat dan hadist di terangkan bahwa kitab-kitab Allah merupakan petunjuk bagi orang yang beriman, mengapa demikian? Karena orang yang tidak mengakui adanya Allah, walaupun mereka membaca dan menghafal sekalipun akan ayat-ayat Al-qur’an maka mereka tidak akan dapat memahami secara tepat karena mereka diselimuti oleh rasa ragu dan bimbang. Maka dari itu kita di wajibkan untuk mengimani adanya kitab-kitab Allah yaitu: Injil, Taurat, Zabur dan Al-Qur’an.
5. iman kepada hari akhir
Hari akhir merupakan hari dimana umat manusia dan dunia serta isinya akan di hancurkan tak ada sesuatu yang tidak hancur waktu itu selain Allah. Hari itu merupakan hari yang pasti akan datang, semua manusia wajib meyakini adanya hari itu karena dengan rasa yakin akan adanya maka kehidupan sehari-hari kita akan terkontrol dan jika kita mempunyai keinginan untuk melakukan hal-hal yang tidak di perbolehkan oleh islam dengan keyakinan pada hari itu, keinginan untuk hal itu bisa di kekang.
6. iman kepada qadha’ dan qadhar Allah
Qadha’ dan qadhar merupakan catatan takdir kita yang di tentukan sejak zaman azali yang kemudian terjadi pada saat manusia hidup di dunia ini. Manusia tidak bisa mengilak dan lari dari catatannya karena sebelum lahir manusia sudah di tentukan nasibnya, baik atau buruk, sehingga kalau manusia harus bergelimang dengan kemelaratan, itu harus di terima dengan senang hati. Tetapi meskipun demikian takdir itu ada dua macam yaitu: 1. takdir mubrom, yaitu takdir yang tidak bisa di rubah oleh manusia seperti kematian. 2. takdir mu’allaq, yaitu takdir yang bisa di rubah seperti kepandaian dan lain sebagainya.
Sumber:
Departemen Agama Republic Indonesia. Al Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya: Mahkota.
Al Hakami, Syekh HA. 1994. Benarkah Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah. Jakarta: Gema Insani Press.
Mahali, A. Mudjab. 1994. Kajian tentang Keimanan dan Keislaman Menurut Al Qur’an dan Hadis. Jakarta: Radar Jaya Offset.
Mahalli, Mudjab. 2003. Hadis-Hadis Muttafaq ‘Alaih Bagian Ibadat. Jakarta: Prenada Media.
1. Iman kepada Allah
Artinya: “Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku” ( Al-Kahfi: 38 )
Artinya: “Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.” (An-Nahl: 51)
Artinya: “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.” ( At-Taubah: 129 )
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti”. ( Ali ‘Imron: 193 )
Artinya: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik” ( An-Nur: 55 )
2. Iman kepada malaikat Allah
Artinya: ”Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.” ( An-Nahl: 2 )
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib[1], yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka” (Al-Baqaroh: 3 )
[1]. Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghaib yaitu, mengi’tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.
Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” ( Al-Baqarah: 177 )
Artinya: ”Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”( Al-Baqarah: 285 )
Artinya:“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir” ( Al-Baqarah: 98 )
3. Iman kepada Rasul Allah
Artinya: “Katakanlah: “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: “Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya).” ( Al-Ambiya’: 108 )
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (Al Mu’minun: 23 )
Artinya: “Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): “Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya).” (Al-Mu’minun: 32 )
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” ( Al Ambiyaa’: 25 )
Artinya: “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. ( An-Nahl: 36 )
4. Iman kepada Kitab-kitab Allah
Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri.” ( Al ‘Ankabut: 46
Artinya: “(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran” ( Ibrahim: 52 )
Artinya: “Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka” ( Al-An’am: 154 )
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,” ( Al-Israa’: 2)
Artinya: “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quran) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( At Taghaabun: 8 )
5. Iman kepada Hari Akhirat
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat” ( Al Baqarah: 4 )
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”( Al Baaqarah: 126 )
Artinya: “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” ( Ali Imron: 144 )
Artinya: “Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya” ( An Nisaa’: 38 )
artinya: “Dan (juga) agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan” ( Al An’am: 113)
6. Iman kepada Qadha’ dan Qodhar
artinya: “Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman” ( Ali Imran: 166 )
artinya “Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya’qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui” ( Yusuf: 68 )
artinya: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh)” (Ar Ra’d: 39 )
Artinya: “Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)” ( Al Israa’: 58 )
Artinya: “Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka[1333] dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi” ( Fushshilat: 25 )
Hadist tentang keimanan
1. iman kepada Allah
قل رسول الله صل الله عليه و سلم : ان تؤمن بالله وملائكته وكتابه و لقائه ورسوله وتؤمن بالبعث الاخر ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda “hendaklah kamu percaya kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul, dan percaya kepada hari kebangkitan”. ( muttafaq alaih )
قل رسول الله صل الله عليه و سلم: تعبد الله لاتشرك به شئان وتقم الصلاة وتؤتي الزكاة ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda: “hendaknya enngkau mengabdikan diri kepada Allah, menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain. Dirikanlah salat, keluarkanlah zakat ( muttafaq alaihi )
قال رسول الله صل الله عليه و سلم: امنت بالله ورسول
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda: “ aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya”
2. Iman kepada Rasul
عن النبي صل الله عليه و سلم قال بني الاسلام على خمسة عل ان يوحدالله واقام الصلاة وايتاء الزكاة وصيام رمضان والحخ (متفق عليه)
Artinya: : dari nabi SAW. Bersabda: islam di tegakkan atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Mendirikan salat, mengeluarkan zakat, mengerjakan ibadah haji dan berpuasa di bulan Ramadhan.
قال رسول الله صل الله عليه و سلم من قال اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له وان محمد عبده ورسوله وان عيس عبد الله وابن امته وكلمته القها الى مريم وروح منه وان الجنة حق وان النار حق ادخله الله من اي ابواب الجنة الثمانينة شاء ( متفق عليه )
Artinya: bersabda Rasul SAW. Barang siapa mengucapkan dua kalimat syahadat “ asyhadu alla ilaha allallah wahdahu la syarikalahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rusuluhu” dan besaksi bahwa nabi Isa AS. Adalah hambanya, anak hamba-Nya dan kalimat Allah, bahwa nabi Isa AS. Dijadikan oleh Allah tidak berbapak hanya dengan mengucapkan kun yang berarti “ jadilah engkau” maka jadilah dia yang disampaikan kepada Maryam dan juga tiupan roh dari pada-Nya serta bersaksi bahwa balasan surga adalah pasti, demikian pula balasan neraka adalah benar, dimana Allah akan memasukkan mereka yang dikehendaki kedalam surga sebagaimana yang dikehendaki-Nya, maka Allah pasti akan memasukkan dia kedalam surga sekalipun amalnya sangat sedikit.
حديث ابى هريرةرضي الله عنه قال : سئل رسول الله صل الله عليه و سلم اي الاءعمال افضل قال ايمان بالله قال ثم ماذا قال الجهاد في سبيل الله قال ثم ماذا قال حخ مبرور ( متفق عليه )
Artinya: diriwayatkan dari Abi Huraira RA. Dia telah berkata: “sesungguhnya rasulullah SAW. Ditanya: apakah amalan yang paling utama? Rasulullah kemudian bersabda: beriman keoada Allah dan rasul-Nya. Lalu sahabat bertuanya lagi: kemudian apa? Rasulullah menjawab: jihad atau berjuang pada jalan Allah. Kemudian sahabat bertanya lagi: kemudian apa? Rasulullah menjawab haji mabrur.
3. iman kepada hari akhir, kitab Allah, qadha dan qadhar Allah dan malaikat Allah
عن ابى هريره رضى الله عن رسول الله رسول الله صل الله عليه و سلم قال:من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيرا او ليصمت.و من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم جاره. و من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه ( رواه مسلم)
Artinya: diriwayatkan dari abi hurairah RA. Dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda: “barang siapa beriman kepada Allah dan kepada hari akhir maka hendaklah berkata baik atau bediam diri; dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah memulyakan tetangganya; serta barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah memulyakan tamunya”
عن ابى هريره رضى الله عنه: كان النبي صل الله عليه و سلمبارزا يوما لالنساس فاءتاه الرجل فقال: ماالايمان؟ قال:الايمان انتؤمن باالله وملاءتهوبلقائه وسوله وتؤمن باالبعث_قال: ماالاسلام؟ قال: الاسلام ان تعبد الله ولا تشرك به وتؤدى الزكاة المفروضة وتصوم رمضان. قال االاحسان؟ قال: ان تعبد الله كاءنك تراه فاءن لم تكن تراه فانه يراك ( رواه البخرى )
Artinya: dari abi hurairah r.a. dia berkata: suatu hari Rasulullah berkumpul dengan umat manusia kemudian ada seoarang laki-laki menghadap sambil bertanya: apa arti iman itu ya Rasulullah? Jawab rasulullah: “iman ialah beriman kepada Allah, malaikat, dan bertemu dengannya, percaya kepada utusan-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir dan pecaya kepada qadha’ dan qaadhar Allah”. Kemudian lelaki itu bertanya lagi: apa islam itu ya rasulullah? Jawab rasulullah: “islam itu berserah diri kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan salat, membayar zakat yang telah diwajibkan, berpuasa dibulan ramadhan dan berhaji kebaitullah mekka” kemudian bertanya lagi: “apa itu ihsan ya rasulullah? Jawab rasul: “ihsan ialah hendaklah engkau beribadah kepada Allah swt. Seakan-akan engkau melihat-Nya, walau sebenarnya engkau tiada melihat-Nya; sesungguhnya Allah adalah melihatmu (segala peri lakumu)
فخذوا بكتاب الله وتمسكوا به
Artinya: “ maka ambillah (keputusan) berdasarkan kitabullah dan berpegang teguhlah dengannya”.
انها ستكون فتن. قلت ماالمخرخ منها يا رسول لله قال: كتاب الله.
Artinya: “sesunguhnya (pada umat ) akan terjadi fitnah yang banyak lalu aku bertanya, “ apa yang bisa melepaskan dari fitnah tersebut” Rasulullah menjawab, “kitabullah”.
قل رسول الله صل الله عليه و سلم : ان تؤمن بالله وملائكته وكتابه و لقائه ورسوله وتؤمن بالبعث الاخر ( متفق عليه)
Artinya: Rasulullah SAW. Bersabda “hendaklah kamu percaya kepada Allah, para malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para rasul, dan percaya kepada hari kebangkitan”. ( muttafaq alaih )
Tanggapan tentang ayat Al qur’an dan hadist diatas
1. iman kepada Allah
Dengan adanya ayat dan hadist diatas maka jelaslah bahwa Allah memang benar adanya, dalam ayat tersebut kebanyakan Allah menyeru untuk selalu beriman pada-Nya. Misalnya pada salah satu ayat diatas yang maksudnya manusia diseru untuk menyembah tuhan yang esa yaitu Allah dan jangan menyekutukan-Nya, karena sesungguhnya ia merupakan perbuatan dosa yang sangat besar.
2. iman kepada Malaikat
Malikat merupakan makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah yang melakukan tugas sesuai dengan tugas yang disandangnya. Seperti malaikat jibril yang diberi tugas untuk menyampaikan wahyu. Dia memberikan banyak hal kepada manusia, sehingga manusia bisa keluar dari ikatan yang kebodohan menjadi manusia yang pintar dan beriman, maka dari itu kita wajib beriman kepadanya.
3. iman kepada rasulullah
Esensi dari di utusnya para rasul adalah agar manusia lebih meningkatkan keimanannya pada Allah. Beliaulah utusan-Nya, yang telah memberikan jalan yang terang benderang dan mengeluarkan manusia dari belenggu kejahatan, beliaulah bapak perubahan yang merubah di semua aspek kehidupan. Dari itu sepatutnyalah bagi umat manusia yang mengakui adanya Allah harus juga mengakui adanya para rasul Allah
4. iman kepada kitab Allah
Iman kepada kitab Allah merupakan implementasi dari iman kepada Allah. Dalam banyak ayat dan hadist di terangkan bahwa kitab-kitab Allah merupakan petunjuk bagi orang yang beriman, mengapa demikian? Karena orang yang tidak mengakui adanya Allah, walaupun mereka membaca dan menghafal sekalipun akan ayat-ayat Al-qur’an maka mereka tidak akan dapat memahami secara tepat karena mereka diselimuti oleh rasa ragu dan bimbang. Maka dari itu kita di wajibkan untuk mengimani adanya kitab-kitab Allah yaitu: Injil, Taurat, Zabur dan Al-Qur’an.
5. iman kepada hari akhir
Hari akhir merupakan hari dimana umat manusia dan dunia serta isinya akan di hancurkan tak ada sesuatu yang tidak hancur waktu itu selain Allah. Hari itu merupakan hari yang pasti akan datang, semua manusia wajib meyakini adanya hari itu karena dengan rasa yakin akan adanya maka kehidupan sehari-hari kita akan terkontrol dan jika kita mempunyai keinginan untuk melakukan hal-hal yang tidak di perbolehkan oleh islam dengan keyakinan pada hari itu, keinginan untuk hal itu bisa di kekang.
6. iman kepada qadha’ dan qadhar Allah
Qadha’ dan qadhar merupakan catatan takdir kita yang di tentukan sejak zaman azali yang kemudian terjadi pada saat manusia hidup di dunia ini. Manusia tidak bisa mengilak dan lari dari catatannya karena sebelum lahir manusia sudah di tentukan nasibnya, baik atau buruk, sehingga kalau manusia harus bergelimang dengan kemelaratan, itu harus di terima dengan senang hati. Tetapi meskipun demikian takdir itu ada dua macam yaitu: 1. takdir mubrom, yaitu takdir yang tidak bisa di rubah oleh manusia seperti kematian. 2. takdir mu’allaq, yaitu takdir yang bisa di rubah seperti kepandaian dan lain sebagainya.
Sumber:
Departemen Agama Republic Indonesia. Al Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya: Mahkota.
Al Hakami, Syekh HA. 1994. Benarkah Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah. Jakarta: Gema Insani Press.
Mahali, A. Mudjab. 1994. Kajian tentang Keimanan dan Keislaman Menurut Al Qur’an dan Hadis. Jakarta: Radar Jaya Offset.
Mahalli, Mudjab. 2003. Hadis-Hadis Muttafaq ‘Alaih Bagian Ibadat. Jakarta: Prenada Media.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
NAMA:
E-MAIL:
KOMENTAR: