12.22.2008

BAHAGIA HAMKA

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulil;lah kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan kepada kami unruk menyelesaikan tugas makalah tentang makalah studi tokoh tasawuf ini, sehingga dalam batas waktu yang telah ditentukan, kami dapat menyelesaikan makalah yangberjudul “Tasawuf Hamka” ini dengan baik insya Allah.
Sehubungan dengan penulisan makalah ini , bahwa sesungguhnya dalam penyusunan makalah ini bertujuan untuk: pertama, sebagai pemenuh tugas dari mata kuliah “Ahlak Tasawuf” yang dibimbing oleh ibu Zamratul Mukaffah. Kadua, sebagai wahana belajar bagi kami hususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.
Melalui makalah ini, kami mencoba menelusuri tentang sudut pandang Hamka terhadap ilmu tasawuf, termasuk corak pemikirannya di dalam mengarungi kehidupan yang berhubungan langsung dengan khaliqnya. Selain dari itu, kami juga mencantumkan biografi singkat dan karyr-karya Hamka yang telah dihasilkan.
Ahirnya, besar harapan kami kepada para pembaca untuk memaklumi datangnya makalah ini, karena sesungguhnys kami menyadfari bahgwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran saudara kami tunggu demi terciptanya makalah yang lebih sempurna pada edisi berikutnya.





Penulis
amiruddin


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa banyak sekali kaum sufi yang mengatkan dan mendefinisikan ilmu tasawuf yang intinya menyatukan dirinya dengan allah dan mengharuskan untuk meninggalkan eidupan yang terkait dengan kehidupan dunia. Mereka terlalu takut dengan ancaman allah terhadap orang yang mementingkan dunia ketimbang dengan dunia akhiratnya. Seperti ibnu khaldun yang mendefinisikan tasawuf itu adalah orang yang tekun beribadah dan memutuskan hubungan dengan segala sesuatu selain allah SWT.
Dari pengertian itulah, umat islam mempunyai anggapan bahwa mereka akan bertasawuf dengan meninggalkan kehidupan dunia. Padahal islam sebenarnya tidak mengharap seperti itu, akan tetapi seharusnya ada keseimbangan antara dunia dan akhirat, sehingga umat islam tidak lemah ekonominya. Kalau sudah islam lemah ekonominya maka yang jelas, umat islam akan mengurangi rasa solidaritasnya antar umat islam, sehingga persatuan dan kesatuan umat islam tidak tercapai bahkan akan saling memusuhi sesamanya.
Karena itulah, lahirlah seorang hamka yang membawa konsep baru dalam dunia tasawuf dan hamka tahu betul akan kondisi umat islam saat ini, karenanya beliau menganggap hubungan sesama manusia juga merupakan urusan dirinya bahkan beliau berkata dalam bukunya "Negara itu adalah diri dan diri ini adalah negara".
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih jelasnya tentang pemikiran hamka, penulis uraikan beberapa rumusan masalah sebagai landasan dalam penulisan makalah ini.
1. Siapa hamka itu?
2. Bagaimana pemikiran tasawuf hamka?
3. Bagaimana corak pemikiran hamka?
4. Apa saja karya-karya hamka?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Hamka
Hamka merupakan singkatan dari haji abdul malik bin abdul karim amrullah. Beliau adalah seorang ulama, aktifitas politik dan penulis besar Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 17 februari 1908 dikampung molek. Hamka mendapat pendidikan rendah disekolah dasar meninjau sampai tingkat darjah dua. Ketika usia hamka mencapai 10 tahun, ayahnya yang bernama ssyeh karim bin amrullah atau terkenal dengan sebutan hajirasul, telah mendirikan sumatera thawalib dipadang panjang. Ditempat itulah hamka mempelajari ilmu agama dan mendalami ilmu bahasa arab, tetapi pada waktu itu hamka belajar disebuah surau dan masjid yang dipandu langsung oleh syekh ibrahim musa dan masih banyak lagi para syekh yang mengajarinya.
Pada tahun 1927 hamka memulai karirnya sebagai guru agama dimedan dan guru agama di padang panjang. Setelah itu hamka dilantik sebagai pengajar di universitas islam Jakarta pada tahun 1957 hingga tahun 1958. dan dilantik menjadi rector perguruan tinggi islam dan professor universitas mostopa, Jakarta. Pada tahun 1951 sampai 1960 beliau diangkat menjadi pegawai tinggi agama oleh menteri agama. Tetapi setelah mendapat pertimbangan dari soekarno untuk memilih antara pengawai negeri dan sebagai aktifitis politik majelis syuro muslimin Indonesia (masyumi), beliau memilih meninggalakan jabatannya itu.
Hamka juga aktif digerakan islam melalui kubuh muhammadiyah, dia juga ikut membangun muhammadiyah untuk melawan kurofat, bid'ah, tarekat dan keyakinan sesat dipadang panjang pada tahun 1925. hamka mendirikan pusat latihan pedakwah muhammadiyah pada tahun 1929, dan pada tahun 1931 menjadi dewan konsul muhammadiyah di makasar. Sehingga beliau terpilih menjadi ketua majlis muhammadiyah di Sumatra barat, menggantikan S. Y. sutan mangkuto tahun 1946, pada konferensi muhammadiyah. Setelah itu, pada tahun 1953, hamka terpilih menjadi penasehat pimpinan pusat muhammadiyah, hingga akhirnya beliau diangkat menjadi ketua majlis ulama Indonesia (MUI) oleh menteri agama Indonesia, prof. dr. mukti ali pada tanggal 26 juli 1977. tetapi pada tahun 1981 hamka melepaskan jabatannya karena nasehatnya tidak digubris oleh pemerintah.
Hamka merupakan orang yang aktif di berbagai bidang mulai guru, da'I, pengarang, politikus, sampai menjadi wartawan dan editor dibebagai media diantaranya: pelita andalas, seruan islam, bintang islam, dan seruan muhammadiyah. Diantara karyanya yang paling besar adalah tafsir al azhar (5jilid) yang ditulis dipenjara, kebetulan dia dituduh orang yang pro Malaysia oleh presiden soekarno, dari tahun 1964-1966. sedangkan novel-novelnya yang mendapat perhatian dari kalangan umum dan menjadi teks sastra di Malaysia dan singapura adalah tenggelamnya kapal van der wijk dibawah lindungan ka'bah dan merantau ke deli.
Hamka pernah mendapat penghargaan dan anugrah pada peeringkat nasional dan antar bangsa seperti anugerah kehormatan doctor honoris kausa, universitas al azhar, 1958; doctor honoris kausa, universitas kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelar datuk indono dan pangeran wiroguno oleh pemerintah Indonesia. Akhirnya hamka meninggal dunia pada 24 juli 1981, namun jasad boleh tiada tapi karya-karyanya masih terpatri diberbagai media cetak maupun elektronik.

B. pemikiran hamka tentang tasawuf
Konteks tasawuf seperti yang telah saya paparkan pada pendahuluan itu, menurut hamka akan berdampak negative terhadap perkembangan umat islam, karena paling tidak dengan adanya definisi seperti itu membuat umat islam untuk bermalas-malasan dengan dalih bertasawuf dan berzuhud. Sehingga hamka memutuskan dan membagi tasawuf itu kedalam dua sisi, yaitu: tasawuf sisi negative dan positif , agar umat islam tidak mengikuti gaya tasawuf para shufi yang dalam pengertiannya harus meninggalkan kehidupan dunia. Menurut hamka itu semua tidak sesuai dengan harapan islam yang mengharuskan adanya keseimbangan antanra dunia dan akhirat. Kalau cara shufi yang demikian di praktikkan pada saat sekarang maka manusia akan tersisihkan dalam pergaulannya yang menuntuk menusia harus memiliki tempat yang layak didunia ini karena sesungguhnya dunia dan akhirat tidak bias dipisahkan.
Dalam tasawufnya, hamka menitikberatkan pada kebahagiaan, pemikirannya tentang bahagia bisa dirajut dengan kehidupan dunia, kalau para shufi terdahulu mengharuskan pemutusan terhadap kehidupan dunia untuk mencapai yang namanya ma'rifat dan kebahagiaannya, maka hamka cenderung melihat dunia dengan berbagai perangkatnya menjadi sarana yang perlu untuk mencapai kebahagiaan itu sendiri . Adapun unsur-unsur penyusun kebahagiaan hamka memaparkan faham-faham dari berbagai tokoh seperti: phitagoristen, platonisten aristoteles dan imam al ghazali.
Menurut faham phitagoristen dan platonisten anasir bahagia itu tersusun atas empat sifat utama yaitu: hikmat, keberanian, 'iffah (kehormatan) dan adil . Aristoteles menyusun bahagia dengan lima perkara yaitu: badan sehat, kekayaan cukup, indah sebutan atau terpuji, tercapai yang dicita-citakan dan tajam fikiran. Semua itu jika terkumpul maka akan tercapailah kebahagiaan yang sejati. Setelah mengemukakan pendapat yang dua itu, hamka meaparkan pula tentang penyusun bahagi menurut imam al-ghazali yang tersusun dalam lima bagian yaitu: (1) kebahagiaan akhirat, yakni kebahgiaan yang tiada taranya. Hal ini tidak akan tercapai tanpa bagian yang ke(2) ini, keutamaan akal budi yang meliputi: sempuna akal dengan ilmu, dapat menjaga kehormatan, berani karena benar dan takut karena salah serta adil. Inipun tidak tercapai tanpa melalui bagian ke(3), keutamaan tubuh yang meliputi: sehat, kuat, umur panjang dan elok. Hali ini juga harus melalui bagian ke(4), keutamaan dari luar badan yang terdiri dari: kaya harta, kaya famili, terpandang atau terhormat dan mulia keturunan. Bagian empat ini akan sempurna jika tercapai bagian ke(5), keutamaan yang karena taufiq dan pimpinan Allah yang mengandung empat bagian yaitu: petunjuk, pimpinan, sokongan, dan bantuan Allah.
Dari anasir-anasir bahagia yang diungkap oleh hamka itu, jelaslah bahwa untuk mencapai kebahagian yang sempurna harus melalui kebahagian yang ada didunia, seperti kecukupan harta. Hamka menjelaskan bahwa banyak maksud-maksud suci dari orang yang suci hatinya menjadi terhalang karena kemiskinan . Rukun islam dan juga kewajiban yang lain yang diserukan dalam islam banyak sekali yang membutuhkan peran kehidupan dunia seperti harta karena apabila orang tidak memiliki harta maka untuk melaksanakan rukun islam seperti zakat tidak akan terlaksana, rukun islam yang kelima juga membutuhkan yang namanya uang sebagai ongkos untuk sampai ketanah suci mekkah.
Selain itu sebagai manusia, yang namanya kehormatan tetap menjadi pilihan dalam hidup karena apabila namanya telah tercemar maka orang akan menghindarinya. Menurut hamka penghormatan itu penting walaupun kata hamka " kita tidak boleh takabur dan mencari nama, tetapi tidak terlarang kita berusaha mencari kehormatan dengan memperbaiki budi sendiri. Gila hormat tidak boleh, tetapi menjadi orang terhormat, haruslah jadi tujuan hidup" . Dari itu Jelaslah bahwa kehidupan dunia adalah jalan menuju kebahagiaan yang sejati. Dengan adanya tawaran seperti itu maka jelaslah bahwa pemikiran hamka cocok sekali dengan jaman sekarang ini, karena beliau tidak menyuruh untuk meninggalkan perkara keduniaan bahkan menyuruh kita untuk bekerja keras karena kehidupan dunia merupakan penopang untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Hamka juga menyeru kita untuk kembali kepada tasawuf yang diajarkan oleh nabi Muhammad. Yaitu "memegang sikap hidup yang hati tidak berhasil dikuasai oleh hidup kedunian" . Dengan seperti itu kita hidup boleh bekerja asalkan tidak lebih mementingkan dunia dari pada akhirat.

C. Corak Pemikiran Hamka
Dilihat sepintas corak pemikiran hamka seakan mengacu pada tasawuf falsafi, mengingat konsep tentang tuhan merupakan perkembangan lebih lanjut dari pemikiran para ahli kalam dan filusof. Hamka pun mengakui sendiri dalam buku taswuf modernnya, bahwa itu bukan ciptaan otaknya, mengingat beliau masih muda dan sedikit pengetahuannya akan tetapi, itu hanyalah ditilik dari buku karangan ahli filsafat dan tasawuf islam dibandingkan dengan Al-qur'an dan hadist . Akan tetapi hamka juga banyak mengembalikan kepada Al-qur'an dan hadits sehingga hamper sama dengan tasawuf salafi.
Dengan adanya dua pemikiran itu maka dapat disimpulkan bahwa tasawuf hamka merupakan perpaduan antara salafi dan falsafi dan disbut tasawuf neo-sofiisme. Neo-sofisme berarti sufi yang yang baru dalam artian konteks yang diajarkannya lain dengan ajaran tasawuf terdahulu. Hamka mnyadari betul akan kondisi saat ini yang serba membutuhkan materi sehingga kalau tasawuf terdahulu dikembangkan saat ini maka akan tersisihkan dari dunia social.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kehidupan modern mempunyai cirri khusus, seperti yang dipaparkan oleh Deliar Noer, masyakat modern bercirikan: bersifat rasional, berpikir objektif, menghargai waktu, berpikir jauh kedepan dan bersikap terbuka . Dengan kondisi yang seperti itu, jika ajaran tasawuf yang harus menjauhi dunia itu tidak cocok lagi, yang cocok adalah ajaran tasauf yang bisa menjembati antara kehidupan dunia dan akhirat.

D. Daftar karya Hamka
1. Khatibul Ummah, Jilid 1-3. Ditulis dalam huruf Arab.
2. Si Sabariah. (1928)
3. Pembela Islam (Tarikh Saidina Abu Bakar Shiddiq),1929.
4. Adat Minangkabau dan agama Islam (1929).
5. Ringkasan tarikh Ummat Islam (1929).
6. Kepentingan melakukan tabligh (1929).
7. Hikmat Isra' dan Mikraj.
8. Arkanul Islam (1932) di Makassar.
9. Laila Majnun (1932) Balai Pustaka.
10. Majallah 'Tentera' (4 nomor) 1932, di Makassar.
11. Majallah Al-Mahdi (9 nomor) 1932 di Makassar.
12. Mati mengandung malu (Salinan Al-Manfaluthi) 1934.
13. Di Bawah Lindungan Ka'bah (1936) Pedoman Masyarakat,Balai Pustaka.
14. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1937), Pedoman Masyarakat, Balai Pustaka.
15. Di Dalam Lembah Kehidupan 1939, Pedoman Masyarakat, Balai Pustaka.
16. Merantau ke Deli (1940), Pedoman Masyarakat, Toko Buku Syarkawi.
17. Margaretta Gauthier (terjemahan) 1940.
18. Tuan Direktur 1939.
19. Dijemput mamaknya,1939.
20. Keadilan Ilahy 1939.
21. Tashawwuf Modern 1939.
22. Falsafah Hidup 1939.
23. Lembaga Hidup 1940.
24. Lembaga Budi 1940.
25. Majallah 'SEMANGAT ISLAM' (Zaman Jepun 1943).
26. Majallah 'MENARA' (Terbit di Padang Panjang), sesudah revolusi 1946.
27. Negara Islam (1946).
28. Islam dan Demokrasi,1946.
29. Revolusi Pikiran,1946.
30. Revolusi Agama,1946.
31. Adat Minangkabau menghadapi Revolusi,1946.
32. Dibantingkan ombak masyarakat,1946.
33. Didalam Lembah cita-cita,1946.
34. Sesudah naskah Renville,1947.
35. Pidato Pembelaan Peristiwa Tiga Maret,1947.
36. Menunggu Beduk berbunyi,1949 di Bukittinggi,Sedang Konperansi Meja Bundar.
37. Ayahku,1950 di Jakarta.
38. Mandi Cahaya di Tanah Suci. 1950.
39. Mengembara Dilembah Nyl. 1950.
40. Ditepi Sungai Dajlah. 1950.
41. Kenangan-kenangan hidup 1,autobiografi sejak lahir 1908 sampai pd tahun 1950.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hamka merupakan singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah
2. Pemikiran tasawuf Hamka sangat relevan dengan zaman modern, yaitu konsep dari tasawuf Hamka cocok dengan keadaan sekerang karena beliau menyeru agar tidak meninggalkan dunianya sejauh tidak di kuasai hatinya oleh dunia.
3. Hamka tergolong pada tasawuf yang bercorak neo-sufisme
4. diantara karya-karyanya yang paling besar adalah tafsir al-azhar 30 juz dan dibidang tasawuf hamka menulis buku yang berjudul tasawuf modern.
DAFTAR PUSTAKA

Sholehan, H.2006 Relevansi Pemikiran Tasawuf Hamka, Alpha, Surabaya
Hamka. 1984, Revolusi Ideologi dan Keadilan Sosial, Pustaka Panjimas, Jakarta
Hamka. 1993. Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya.Jakarta : Pustaka Panjimas.
Hamka. 1939. Tasawuf Modern. Medan : Yayasan Nurul Islam.
Solihin,M. dan M. Rasyid Anwar. 2005. Akhlaq Tasawuf. Bandung : Nuansa
Jamil, M. 2007. cakrawala tasawuf. Jakarta: gaung persada press.
Haeri, syaikh fadhalla. 2000. jenjang-jenjang sufisme. Yogyakarta: pustaka pelajar.

0 komentar:

Posting Komentar

NAMA:
E-MAIL:
KOMENTAR:

BAHAGIA HAMKA

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulil;lah kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan kepada kami unruk menyelesaikan tugas makalah tentang makalah studi tokoh tasawuf ini, sehingga dalam batas waktu yang telah ditentukan, kami dapat menyelesaikan makalah yangberjudul “Tasawuf Hamka” ini dengan baik insya Allah.
Sehubungan dengan penulisan makalah ini , bahwa sesungguhnya dalam penyusunan makalah ini bertujuan untuk: pertama, sebagai pemenuh tugas dari mata kuliah “Ahlak Tasawuf” yang dibimbing oleh ibu Zamratul Mukaffah. Kadua, sebagai wahana belajar bagi kami hususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.
Melalui makalah ini, kami mencoba menelusuri tentang sudut pandang Hamka terhadap ilmu tasawuf, termasuk corak pemikirannya di dalam mengarungi kehidupan yang berhubungan langsung dengan khaliqnya. Selain dari itu, kami juga mencantumkan biografi singkat dan karyr-karya Hamka yang telah dihasilkan.
Ahirnya, besar harapan kami kepada para pembaca untuk memaklumi datangnya makalah ini, karena sesungguhnys kami menyadfari bahgwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran saudara kami tunggu demi terciptanya makalah yang lebih sempurna pada edisi berikutnya.





Penulis
amiruddin


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa banyak sekali kaum sufi yang mengatkan dan mendefinisikan ilmu tasawuf yang intinya menyatukan dirinya dengan allah dan mengharuskan untuk meninggalkan eidupan yang terkait dengan kehidupan dunia. Mereka terlalu takut dengan ancaman allah terhadap orang yang mementingkan dunia ketimbang dengan dunia akhiratnya. Seperti ibnu khaldun yang mendefinisikan tasawuf itu adalah orang yang tekun beribadah dan memutuskan hubungan dengan segala sesuatu selain allah SWT.
Dari pengertian itulah, umat islam mempunyai anggapan bahwa mereka akan bertasawuf dengan meninggalkan kehidupan dunia. Padahal islam sebenarnya tidak mengharap seperti itu, akan tetapi seharusnya ada keseimbangan antara dunia dan akhirat, sehingga umat islam tidak lemah ekonominya. Kalau sudah islam lemah ekonominya maka yang jelas, umat islam akan mengurangi rasa solidaritasnya antar umat islam, sehingga persatuan dan kesatuan umat islam tidak tercapai bahkan akan saling memusuhi sesamanya.
Karena itulah, lahirlah seorang hamka yang membawa konsep baru dalam dunia tasawuf dan hamka tahu betul akan kondisi umat islam saat ini, karenanya beliau menganggap hubungan sesama manusia juga merupakan urusan dirinya bahkan beliau berkata dalam bukunya "Negara itu adalah diri dan diri ini adalah negara".
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih jelasnya tentang pemikiran hamka, penulis uraikan beberapa rumusan masalah sebagai landasan dalam penulisan makalah ini.
1. Siapa hamka itu?
2. Bagaimana pemikiran tasawuf hamka?
3. Bagaimana corak pemikiran hamka?
4. Apa saja karya-karya hamka?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Hamka
Hamka merupakan singkatan dari haji abdul malik bin abdul karim amrullah. Beliau adalah seorang ulama, aktifitas politik dan penulis besar Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 17 februari 1908 dikampung molek. Hamka mendapat pendidikan rendah disekolah dasar meninjau sampai tingkat darjah dua. Ketika usia hamka mencapai 10 tahun, ayahnya yang bernama ssyeh karim bin amrullah atau terkenal dengan sebutan hajirasul, telah mendirikan sumatera thawalib dipadang panjang. Ditempat itulah hamka mempelajari ilmu agama dan mendalami ilmu bahasa arab, tetapi pada waktu itu hamka belajar disebuah surau dan masjid yang dipandu langsung oleh syekh ibrahim musa dan masih banyak lagi para syekh yang mengajarinya.
Pada tahun 1927 hamka memulai karirnya sebagai guru agama dimedan dan guru agama di padang panjang. Setelah itu hamka dilantik sebagai pengajar di universitas islam Jakarta pada tahun 1957 hingga tahun 1958. dan dilantik menjadi rector perguruan tinggi islam dan professor universitas mostopa, Jakarta. Pada tahun 1951 sampai 1960 beliau diangkat menjadi pegawai tinggi agama oleh menteri agama. Tetapi setelah mendapat pertimbangan dari soekarno untuk memilih antara pengawai negeri dan sebagai aktifitis politik majelis syuro muslimin Indonesia (masyumi), beliau memilih meninggalakan jabatannya itu.
Hamka juga aktif digerakan islam melalui kubuh muhammadiyah, dia juga ikut membangun muhammadiyah untuk melawan kurofat, bid'ah, tarekat dan keyakinan sesat dipadang panjang pada tahun 1925. hamka mendirikan pusat latihan pedakwah muhammadiyah pada tahun 1929, dan pada tahun 1931 menjadi dewan konsul muhammadiyah di makasar. Sehingga beliau terpilih menjadi ketua majlis muhammadiyah di Sumatra barat, menggantikan S. Y. sutan mangkuto tahun 1946, pada konferensi muhammadiyah. Setelah itu, pada tahun 1953, hamka terpilih menjadi penasehat pimpinan pusat muhammadiyah, hingga akhirnya beliau diangkat menjadi ketua majlis ulama Indonesia (MUI) oleh menteri agama Indonesia, prof. dr. mukti ali pada tanggal 26 juli 1977. tetapi pada tahun 1981 hamka melepaskan jabatannya karena nasehatnya tidak digubris oleh pemerintah.
Hamka merupakan orang yang aktif di berbagai bidang mulai guru, da'I, pengarang, politikus, sampai menjadi wartawan dan editor dibebagai media diantaranya: pelita andalas, seruan islam, bintang islam, dan seruan muhammadiyah. Diantara karyanya yang paling besar adalah tafsir al azhar (5jilid) yang ditulis dipenjara, kebetulan dia dituduh orang yang pro Malaysia oleh presiden soekarno, dari tahun 1964-1966. sedangkan novel-novelnya yang mendapat perhatian dari kalangan umum dan menjadi teks sastra di Malaysia dan singapura adalah tenggelamnya kapal van der wijk dibawah lindungan ka'bah dan merantau ke deli.
Hamka pernah mendapat penghargaan dan anugrah pada peeringkat nasional dan antar bangsa seperti anugerah kehormatan doctor honoris kausa, universitas al azhar, 1958; doctor honoris kausa, universitas kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelar datuk indono dan pangeran wiroguno oleh pemerintah Indonesia. Akhirnya hamka meninggal dunia pada 24 juli 1981, namun jasad boleh tiada tapi karya-karyanya masih terpatri diberbagai media cetak maupun elektronik.

B. pemikiran hamka tentang tasawuf
Konteks tasawuf seperti yang telah saya paparkan pada pendahuluan itu, menurut hamka akan berdampak negative terhadap perkembangan umat islam, karena paling tidak dengan adanya definisi seperti itu membuat umat islam untuk bermalas-malasan dengan dalih bertasawuf dan berzuhud. Sehingga hamka memutuskan dan membagi tasawuf itu kedalam dua sisi, yaitu: tasawuf sisi negative dan positif , agar umat islam tidak mengikuti gaya tasawuf para shufi yang dalam pengertiannya harus meninggalkan kehidupan dunia. Menurut hamka itu semua tidak sesuai dengan harapan islam yang mengharuskan adanya keseimbangan antanra dunia dan akhirat. Kalau cara shufi yang demikian di praktikkan pada saat sekarang maka manusia akan tersisihkan dalam pergaulannya yang menuntuk menusia harus memiliki tempat yang layak didunia ini karena sesungguhnya dunia dan akhirat tidak bias dipisahkan.
Dalam tasawufnya, hamka menitikberatkan pada kebahagiaan, pemikirannya tentang bahagia bisa dirajut dengan kehidupan dunia, kalau para shufi terdahulu mengharuskan pemutusan terhadap kehidupan dunia untuk mencapai yang namanya ma'rifat dan kebahagiaannya, maka hamka cenderung melihat dunia dengan berbagai perangkatnya menjadi sarana yang perlu untuk mencapai kebahagiaan itu sendiri . Adapun unsur-unsur penyusun kebahagiaan hamka memaparkan faham-faham dari berbagai tokoh seperti: phitagoristen, platonisten aristoteles dan imam al ghazali.
Menurut faham phitagoristen dan platonisten anasir bahagia itu tersusun atas empat sifat utama yaitu: hikmat, keberanian, 'iffah (kehormatan) dan adil . Aristoteles menyusun bahagia dengan lima perkara yaitu: badan sehat, kekayaan cukup, indah sebutan atau terpuji, tercapai yang dicita-citakan dan tajam fikiran. Semua itu jika terkumpul maka akan tercapailah kebahagiaan yang sejati. Setelah mengemukakan pendapat yang dua itu, hamka meaparkan pula tentang penyusun bahagi menurut imam al-ghazali yang tersusun dalam lima bagian yaitu: (1) kebahagiaan akhirat, yakni kebahgiaan yang tiada taranya. Hal ini tidak akan tercapai tanpa bagian yang ke(2) ini, keutamaan akal budi yang meliputi: sempuna akal dengan ilmu, dapat menjaga kehormatan, berani karena benar dan takut karena salah serta adil. Inipun tidak tercapai tanpa melalui bagian ke(3), keutamaan tubuh yang meliputi: sehat, kuat, umur panjang dan elok. Hali ini juga harus melalui bagian ke(4), keutamaan dari luar badan yang terdiri dari: kaya harta, kaya famili, terpandang atau terhormat dan mulia keturunan. Bagian empat ini akan sempurna jika tercapai bagian ke(5), keutamaan yang karena taufiq dan pimpinan Allah yang mengandung empat bagian yaitu: petunjuk, pimpinan, sokongan, dan bantuan Allah.
Dari anasir-anasir bahagia yang diungkap oleh hamka itu, jelaslah bahwa untuk mencapai kebahagian yang sempurna harus melalui kebahagian yang ada didunia, seperti kecukupan harta. Hamka menjelaskan bahwa banyak maksud-maksud suci dari orang yang suci hatinya menjadi terhalang karena kemiskinan . Rukun islam dan juga kewajiban yang lain yang diserukan dalam islam banyak sekali yang membutuhkan peran kehidupan dunia seperti harta karena apabila orang tidak memiliki harta maka untuk melaksanakan rukun islam seperti zakat tidak akan terlaksana, rukun islam yang kelima juga membutuhkan yang namanya uang sebagai ongkos untuk sampai ketanah suci mekkah.
Selain itu sebagai manusia, yang namanya kehormatan tetap menjadi pilihan dalam hidup karena apabila namanya telah tercemar maka orang akan menghindarinya. Menurut hamka penghormatan itu penting walaupun kata hamka " kita tidak boleh takabur dan mencari nama, tetapi tidak terlarang kita berusaha mencari kehormatan dengan memperbaiki budi sendiri. Gila hormat tidak boleh, tetapi menjadi orang terhormat, haruslah jadi tujuan hidup" . Dari itu Jelaslah bahwa kehidupan dunia adalah jalan menuju kebahagiaan yang sejati. Dengan adanya tawaran seperti itu maka jelaslah bahwa pemikiran hamka cocok sekali dengan jaman sekarang ini, karena beliau tidak menyuruh untuk meninggalkan perkara keduniaan bahkan menyuruh kita untuk bekerja keras karena kehidupan dunia merupakan penopang untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Hamka juga menyeru kita untuk kembali kepada tasawuf yang diajarkan oleh nabi Muhammad. Yaitu "memegang sikap hidup yang hati tidak berhasil dikuasai oleh hidup kedunian" . Dengan seperti itu kita hidup boleh bekerja asalkan tidak lebih mementingkan dunia dari pada akhirat.

C. Corak Pemikiran Hamka
Dilihat sepintas corak pemikiran hamka seakan mengacu pada tasawuf falsafi, mengingat konsep tentang tuhan merupakan perkembangan lebih lanjut dari pemikiran para ahli kalam dan filusof. Hamka pun mengakui sendiri dalam buku taswuf modernnya, bahwa itu bukan ciptaan otaknya, mengingat beliau masih muda dan sedikit pengetahuannya akan tetapi, itu hanyalah ditilik dari buku karangan ahli filsafat dan tasawuf islam dibandingkan dengan Al-qur'an dan hadist . Akan tetapi hamka juga banyak mengembalikan kepada Al-qur'an dan hadits sehingga hamper sama dengan tasawuf salafi.
Dengan adanya dua pemikiran itu maka dapat disimpulkan bahwa tasawuf hamka merupakan perpaduan antara salafi dan falsafi dan disbut tasawuf neo-sofiisme. Neo-sofisme berarti sufi yang yang baru dalam artian konteks yang diajarkannya lain dengan ajaran tasawuf terdahulu. Hamka mnyadari betul akan kondisi saat ini yang serba membutuhkan materi sehingga kalau tasawuf terdahulu dikembangkan saat ini maka akan tersisihkan dari dunia social.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kehidupan modern mempunyai cirri khusus, seperti yang dipaparkan oleh Deliar Noer, masyakat modern bercirikan: bersifat rasional, berpikir objektif, menghargai waktu, berpikir jauh kedepan dan bersikap terbuka . Dengan kondisi yang seperti itu, jika ajaran tasawuf yang harus menjauhi dunia itu tidak cocok lagi, yang cocok adalah ajaran tasauf yang bisa menjembati antara kehidupan dunia dan akhirat.

D. Daftar karya Hamka
1. Khatibul Ummah, Jilid 1-3. Ditulis dalam huruf Arab.
2. Si Sabariah. (1928)
3. Pembela Islam (Tarikh Saidina Abu Bakar Shiddiq),1929.
4. Adat Minangkabau dan agama Islam (1929).
5. Ringkasan tarikh Ummat Islam (1929).
6. Kepentingan melakukan tabligh (1929).
7. Hikmat Isra' dan Mikraj.
8. Arkanul Islam (1932) di Makassar.
9. Laila Majnun (1932) Balai Pustaka.
10. Majallah 'Tentera' (4 nomor) 1932, di Makassar.
11. Majallah Al-Mahdi (9 nomor) 1932 di Makassar.
12. Mati mengandung malu (Salinan Al-Manfaluthi) 1934.
13. Di Bawah Lindungan Ka'bah (1936) Pedoman Masyarakat,Balai Pustaka.
14. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1937), Pedoman Masyarakat, Balai Pustaka.
15. Di Dalam Lembah Kehidupan 1939, Pedoman Masyarakat, Balai Pustaka.
16. Merantau ke Deli (1940), Pedoman Masyarakat, Toko Buku Syarkawi.
17. Margaretta Gauthier (terjemahan) 1940.
18. Tuan Direktur 1939.
19. Dijemput mamaknya,1939.
20. Keadilan Ilahy 1939.
21. Tashawwuf Modern 1939.
22. Falsafah Hidup 1939.
23. Lembaga Hidup 1940.
24. Lembaga Budi 1940.
25. Majallah 'SEMANGAT ISLAM' (Zaman Jepun 1943).
26. Majallah 'MENARA' (Terbit di Padang Panjang), sesudah revolusi 1946.
27. Negara Islam (1946).
28. Islam dan Demokrasi,1946.
29. Revolusi Pikiran,1946.
30. Revolusi Agama,1946.
31. Adat Minangkabau menghadapi Revolusi,1946.
32. Dibantingkan ombak masyarakat,1946.
33. Didalam Lembah cita-cita,1946.
34. Sesudah naskah Renville,1947.
35. Pidato Pembelaan Peristiwa Tiga Maret,1947.
36. Menunggu Beduk berbunyi,1949 di Bukittinggi,Sedang Konperansi Meja Bundar.
37. Ayahku,1950 di Jakarta.
38. Mandi Cahaya di Tanah Suci. 1950.
39. Mengembara Dilembah Nyl. 1950.
40. Ditepi Sungai Dajlah. 1950.
41. Kenangan-kenangan hidup 1,autobiografi sejak lahir 1908 sampai pd tahun 1950.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hamka merupakan singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah
2. Pemikiran tasawuf Hamka sangat relevan dengan zaman modern, yaitu konsep dari tasawuf Hamka cocok dengan keadaan sekerang karena beliau menyeru agar tidak meninggalkan dunianya sejauh tidak di kuasai hatinya oleh dunia.
3. Hamka tergolong pada tasawuf yang bercorak neo-sufisme
4. diantara karya-karyanya yang paling besar adalah tafsir al-azhar 30 juz dan dibidang tasawuf hamka menulis buku yang berjudul tasawuf modern.
DAFTAR PUSTAKA

Sholehan, H.2006 Relevansi Pemikiran Tasawuf Hamka, Alpha, Surabaya
Hamka. 1984, Revolusi Ideologi dan Keadilan Sosial, Pustaka Panjimas, Jakarta
Hamka. 1993. Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya.Jakarta : Pustaka Panjimas.
Hamka. 1939. Tasawuf Modern. Medan : Yayasan Nurul Islam.
Solihin,M. dan M. Rasyid Anwar. 2005. Akhlaq Tasawuf. Bandung : Nuansa
Jamil, M. 2007. cakrawala tasawuf. Jakarta: gaung persada press.
Haeri, syaikh fadhalla. 2000. jenjang-jenjang sufisme. Yogyakarta: pustaka pelajar.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

NAMA:
E-MAIL:
KOMENTAR: